“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa
yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami Hapus kesalahan-kesalahanmu
(dosa-dosa yang kecil) dan Kami Masukkan kamu ke Tempat yang mulia (Surga).”
(QS. An Nisa’ 4:31)
“Dan hanya Kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan
apa yang ada di bumi supaya Dia Memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat
jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan Memberi Balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik dengan Pahala yang lebih baik (Surga). (Yaitu)
orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari
kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguh-nya Tuhan-mu Maha Luas Ampunan-Nya. Dan
Dia lebih Mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia Menjadikan kamu dari tanah
dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan
dirimu suci. Dia-lah yang paling Mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS.
An Najm 53:31-32)
1.a. Berhati-hati
terhadap dosa
“Dan mereka berkata, “Kami sekali-kali tidak akan
disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja,” Kata-kanlah,
“Sudahkah kamu menerima Janji dari Allah sehingga Allah tidak akan Memungkiri
Janji-Nya ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu
ketahui?” (Bukan demikian), yang benar, barang siapa berbuat dosa dan ia telah
diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya.” (QS. Al Baqarah
2:80-81)
“Dan
tinggalkanlah dosa yang tampak dan yang tersembu-nyi. Sesungguhnya orang-orang
yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat),
disebabkan apa yang mereka telah kerjakan.” (QS. Al-An’am 6:120)
1.b. Penyebab
manusia terperosok kedalam dosa
Menurut Imam Al-Ghazali, ada 4 penyebab pokok terperosoknya
manusia ke dalam dosa :
1.
Siksaan yang diancamkan bagi pelaku dosa
dianggap merupakan hal gaib yang dianggap tidak akan pernah terjadi
2.
Nafsu yang membangkitkan kepada dosa itu,
kesenangannya sekarang juga
3.
Biasanya pelaku dosa berikhtiar untuk bertobat
dan selalu berupaya menutupinya dengan perbuatan baik tanpa berusaha
menghentikan dosanya.
4.
Manusia umumnya berkeyakinan bahwasannya
perbuatan dosa bukanlah sesuatu yang mustahil dimaafkan Tuhan.
bersambung.....