Salah
seorang pemimpin Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas,
menyatakan bahwa Hamas siap untuk melanjutkan perang. Bahkan ada ribuan
orang yang ingin turut bergabung dengan Al-Qassam.
Menurut pemimpin yang menyebut namanya Abu Laits (43 tahun), Hamas masih menyimpan cadangan senjata yang nantinya akan digunakan jika perundingan berakhir buntu. “Kami sudah menyiapkan diri memasuki perang dalam jangka waktu yang panjang. Kami masih bisa memukul kota-kota yang selama ini belum tersentuh roket kami. Kami juga bisa menembus perbatasan dengan Israel,” demikian tuturnya seperti diberitakan Palestine Times, Kamis (7/8/2014) kemarin.
Abu Laits juga mengatakan, “Kami masih menyimpan roket-roket dalam jumlah yang cukup. Lebih banyak dari yang diperkirakan musuh. Yang kami luncurkan baru 10%. Sisanya menunggu untuk diluncurkan. Peperangan dalam ronde berikutnya akan jauh lebih panas dari sebelumnya.”
Menurutnya, pada tahun 2008, Israel mengejutkan Al-Qassam dengan serangan udaranya. Saat itu banyak sekali personil yang gugur. Oleh karena itu ada ide memindahkan perlawanan dari atas tanah ke bawah tanah.
Untuk pertama kalinya, Israel menghadapi perang terowongan. Sangat sulit menghadapi perlawanan hanya dengan pesawat dan tank. Karena kedalaman terowongan bisa mencapai 20 meter. Para pejuang perlawanan bisa bebas bergerak di bawah tanah tanpa bisa diendus Israel. Di dalam terowongan, para pejuang juga sudah menyiapkan persediaan yang cukup berupa air, kurma, makanan kaleng, dan juga senjata berat.
Terowongan Gaza yang mempunyai lebar 1 meter dan lebar 2 meter dilengkapi dengan sistem ventilasi dan listrik. Dindingnya yang diperkuat dengan cor semen bisa menahan getaran serangan bom Israel.
Jaringan terowongan Gaza dibangun dengan cara yang sulit diketahui pihak musuh. Bentuk, pintu masuk dan pintu keluarnya hanya diketahui tim kecil yang terdiri dari para teknisi. Ujung akhir terowongan biasanya dibiarkan tertutup untuk digunakan secara mengejutkan. (msa/dakwatuna)
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/08/08/55542/al-qassam-kami-baru-gunakan-10-kekuatan-kami/#ixzz39lT1dcVK
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
Menurut pemimpin yang menyebut namanya Abu Laits (43 tahun), Hamas masih menyimpan cadangan senjata yang nantinya akan digunakan jika perundingan berakhir buntu. “Kami sudah menyiapkan diri memasuki perang dalam jangka waktu yang panjang. Kami masih bisa memukul kota-kota yang selama ini belum tersentuh roket kami. Kami juga bisa menembus perbatasan dengan Israel,” demikian tuturnya seperti diberitakan Palestine Times, Kamis (7/8/2014) kemarin.
Abu Laits juga mengatakan, “Kami masih menyimpan roket-roket dalam jumlah yang cukup. Lebih banyak dari yang diperkirakan musuh. Yang kami luncurkan baru 10%. Sisanya menunggu untuk diluncurkan. Peperangan dalam ronde berikutnya akan jauh lebih panas dari sebelumnya.”
Menurutnya, pada tahun 2008, Israel mengejutkan Al-Qassam dengan serangan udaranya. Saat itu banyak sekali personil yang gugur. Oleh karena itu ada ide memindahkan perlawanan dari atas tanah ke bawah tanah.
Untuk pertama kalinya, Israel menghadapi perang terowongan. Sangat sulit menghadapi perlawanan hanya dengan pesawat dan tank. Karena kedalaman terowongan bisa mencapai 20 meter. Para pejuang perlawanan bisa bebas bergerak di bawah tanah tanpa bisa diendus Israel. Di dalam terowongan, para pejuang juga sudah menyiapkan persediaan yang cukup berupa air, kurma, makanan kaleng, dan juga senjata berat.
Terowongan Gaza yang mempunyai lebar 1 meter dan lebar 2 meter dilengkapi dengan sistem ventilasi dan listrik. Dindingnya yang diperkuat dengan cor semen bisa menahan getaran serangan bom Israel.
Jaringan terowongan Gaza dibangun dengan cara yang sulit diketahui pihak musuh. Bentuk, pintu masuk dan pintu keluarnya hanya diketahui tim kecil yang terdiri dari para teknisi. Ujung akhir terowongan biasanya dibiarkan tertutup untuk digunakan secara mengejutkan. (msa/dakwatuna)
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/08/08/55542/al-qassam-kami-baru-gunakan-10-kekuatan-kami/#ixzz39lT1dcVK
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook