Pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut warga bantaran Waduk Pluit sebagai “komunis” terus menuai kontroversi. Sejumlah pihak, mulai ketua RT, jurnalis hingga Staf Khusus Presiden pun menanggapi pernyataan kontroversial itu.
“Kelewatan itu wakil gubernur ngomong gitu,” kata Syharoni, Ketua RT 19/17, Jalan Kebun Tebu, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (25/4).
Tak hanya itu, warga juga mengaku kecewa dengan pernyataan Ahok. Mereka akan mengambil langkah terkait pernyataan yang dinilai menyakitkan itu.
“Forum Warga Muara Baru Waduk Pluit kecewa dengan pernyataan Pak Ahok di media. Dia bilang ‘yang minta ganti rugi itu komunis’. Pernyataan itu untuk warga bantaran waduk. Kami akan menyikapi itu,” ujar Midun, salah satu warga RW 17 Muara Baru Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Pihak istana bahkan menuding Ahok telah sakit jiwa karena kebiasaan marah-marah dan stigma komunisnya.
“Saya mencurigai kebiasaannya marah selama ini plus menyebut stigma komunis. Jangan-jangan Ahok ada sakit kejiwaan,” kata Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) Andi Arief, pada hari yang sama.
Sementara itu, pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Dadang Rhs menilai Ahok telah melakukan abuse of power.
“Pernyataan Ahok yang menuding sesama anak negeri ini karena tidak sepaham dengan dia sebagai komunis bukan saja sikap yang serampangan, tapi ini menunjukkan watak dasarnya yang melihat kekuasaan sebagai sesuatu yang tak terbantahkan dan alat untuk menindas tiap-tiap yang berbeda,” ujar Dadang.
Dadang menambahkan bahwa perilaku abuse of power ini sudah cukup menjadi alasan untuk memberhentikan Ahok dengan tidak hormat. Apabila Ahok tetap diberi kesempatan untuk memimpin, sementara watak dasarnya sama dan sejalan dengan ideologi Orde Baru, niscaya demokrasi yang ditegakkan oleh gerakan reformasi mendapat ancaman dari orang yang seharusnya mengawal amanat reformasi.
Sebelumnya, menyikapi tuntutan warga bantaran Waduk Pluit, Ahok menyebut warga yang meminta ganti rugi tanah negara sebagai tindakan komunis. [JJ/Lpt/Jkb/bsb]